Selasa,pukul 11:19 PM (tunggu aku)

ibu
jangan lah kau pergi dulu
sejenak tunggu aku
naiki puncak berbatu ini
begitu berat bagiku lalui setapak ini satu persatu
namun harus ku lalui
biarkan aku wujudkan cita-cita mu ke tanah suci itu

ayah,
janganlah kau terlalu letih
memeras keringat demi kami ini
cobalah untuk duduk sejenak
karena aku yakin lereng berbatu ini akan ku taklukkan
janganlah keringat mu
menenggelamkan hingga ke paru-paru mu
sehingga aku kan menyesal
karena impian mu berdoa di tanah suci itu belum terwujud

kakak,
janganlah kau berputus asa
karena sebentar lagi kau akan naiki pelaminan itu
sebentar lagi
maafkan aku menjerat mu dalam kesusahan ku ini

Kakak..
tetaplah kau tersenyum
padang pasir yang kau lalui
hanyalah sebuah fatamorgana
bertahanlah walau bukan demi aku
bertahanlah demi rembulan dan mentari kecilmu

kakak..
janganlah kau menghina Tuhan
karena Nikmat-Nya kita di dunia ini
bertahan lah di dinginnya lantai itu
maafkan aku belum bisa berbuat apa-apa untukmu
Tapi aku berjanji akan berbagi selimut kehangat dengan mu

kakak dan kakakku..
janganlah kau masuki labirin yang gelap
karena aku akan susah nantinya
mencari celah untuk memberikan tanda padamu
akan sebuah lentera di ujung lorong itu

adik...
janganlah kau ikuti mereka
bersabarlah dan ingatlah ayah dan ibu
malam memang semakin larut sekarang
tapi percayalah mentari pagi akan kembali bersinar

adik...
bertahanlah..
ku tahu kau masih kecil...
jangan dengarkan perkataan mereka
yang selalu menganggap mu bodoh
karena ku yakin kau punya bakat yang jauh lebih hebat dari mereka
bersabarlah,karena ku akan bawa mu
menuju bintang di langit yang tinggi itu

kakak...
teruslah berjuang bersamaku..
tetaplah pada langkah kita
yakinlah pada Tuhan
ini hanyalah sebuah ujian

Tunggu aku ...
aku pun ingin cepat membawa kalian
dari gelap dan dinginnya badai malam ini
menuju kehangatan secercah cahaya
yang membuat kita saling tersenyum
dan penuh canda tawa seperti dulu